Siapa bisa sangka bahwa sekarang mobile games menjadi hal yang harus diperhatikan. Di sisi olahraga, munculnya game mobile phone bernama AOV yang resmi sebagai olahraga di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang menjadi hal yang baru di dunia olahraga. Masih banyak yang mempertanyakan darimana game 5 vs 5 pemain yang dilakukan melalui handphone bisa dikatakan olahraga. Tapi bukankah permainan catur yang sekedar mikir juga bisa dikatakan cabang olahraga? Maka mobile games harus kita akui sebagai cabang olahraga berpikir dan kerja sama tim.
Lain lagi kalau kita lihat dari sisi bisnis. Jika dahulu sponsor game console dan handphone tidak jauh dari industri teknologi maka sekarang industri lainnya seperti jasa keuangan dan consumer goods melirik industry game sebagai sarana promosi merk mereka. Sponsor di sisi mobile games menjadi target yang pas untuk menjangkau periklanan pada kaum laki-laki karena beriklan melalui Instagram dan facebook lebih banyak mengena ke kaum wanita. Ditambah lagi tingkat engagement pada mobile game lebih tinggi dibandingkan facebook atau sosial media lainnya.
Jika kita melirik sejarah online mobile games MOBA 5 vs 5 player, maka kita harus merujuk pada game Dota 2. Dota 2 menjadi primadona dan juga kiblat dari semua MOBA yang ada sekarang, tidak hanya karena dia adalah pencetus game MOBA namun juga karena game ini paling bergengsi dibanding yang lain. Bayangkan saja ajang turnamen game DOTA 2 international yang baru saja dilakukan memberikan total hadiah $24,416,523 dolar atau setara kurang lebih 300 milyar total. Dan juara 1 yang terdiri dari 5 pemain dan beberapa pelatih dan staf mendapatkan $11,190,146 dolar atau setara 150 milyar rupiah. Sangat menarik bukan?
Jujur saja saya termasuk orang yang cukup skeptis jika game MOBA dimasukkan kedalam ajang olahraga. Namun setelah melihat pertandingan final turnamen dota 2 antara team OG melawan PSG.LGD, saya langsung menyimpulkan bahwa dota 2 bisa dimasukkan ke dalam ajang olahraga. Pemenang dalam turnamen tersebut adalah tim OG yang dapat dikatakan sebagai kuda hitam, sedang lawannya PSG.LGD termasuk tim favorit yang dijagokan untuk jadi juara. Namun sekali lagi sama hal nya dengan olahraga yang tidak bisa diprediksi, tim OG selaku kuda hitam memenangi turnamen ini dan berhak atas hadiah 11 juta dolar.
Poin pertama dalam turnamen tersebut yang sangat kental adalah poin Kerjasama tim. Kita mengenal olahraga tunggal seperti golf, lari, berenang, kita juga mengenal olahraga beregu seperti, badminton, tenis meja. Dota 2 dapat kita golongkan olahraga antar tim 5 lawan 5 orang sama hal nya seperti basket, hockey ataupun futsal atau sepak takraw. Dalam olahraga beregu tim ini, ada yang disebut kerja sama tim yang mempengaruhi kemenangan dibandingkan kemampuan individu. Pertandingan final OG melawan PSG.LGD membuktikannya. Secara statistik pemain LGD lebih kompeten jam terbang dan skillnya, namun tim OG dengan kerja sama yang kompak dapat memenangi pertandingan walaupun skill individu mereka secara statistik masih dibawah lawannya. Kerja sama dan komunikasi tim OG membuat mereka bermain sangat cantik diluar ekspektasi.
Poin kedua adalah semangat pantang menyerah dan mental juara. Hal yang terpenting dalam olahraga adalah semangat sportivitas dan terus menjadi lebih baik. Ini yang ditunjukkan tim OG pada pertandingan mereka. Pada final ini tim OG mengawali dengan kemenangan 1 game diawal yang kemudian dibalas 1-2 oleh musuhnya. Namun tim OG pantang menyerah dan menjadikan imbang menjadi 2-2. Hingga akhirnya tiba partai penentuan. Pada partai penentuan tim OG kalah jauh di awal-awal game, perbedaan gap sudah terlihat sehingga siapapun yang menonton akan berpikir bahwa pemenangnya adalah tim LGD. Namun siapa disangka bahwa tim OG pantang menyerah dan terus berkembang dan membalikkan keadaan. Mereka merangkak naik sedikit demi sedikit dan memanfaatkan celah hingga akhirnya mereka berhasil menaklukan lawan dan memenangkan pertandingan. Semangat pantang menyerah yang sangat kuat benar-benar ditunjukkan pada partai final tersebut. Ia patut menang dan menyandang gelar juara dengan kerjasama dan mental kuat mereka.
Dan yang lebih penting, game sudah layaknya olahraga dan menjadi ajang sportifitas, pengembangan diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi…