“Cuk, lo kalo di kelas bisanya duduk dimana?”
“Dua baris paling belakang, Ngopo cuk?”,
“Pantes aja kuliah lo lama, duduk terbelakang”
“As*, ga ada hubungannya cuk!”
—
Semasa kita kuliah atau sekolah dulu, ingatkah kita pada orang-orang yang selalu duduk di baris terdepan? Yes orang-orang tersebut, orang-orang yang selalu duduk di baris terdepan mudah diingat karena biasanya para teladan juara kelas. Pernahkah kita berpikir apakah karena mereka juara kelas yang membuat mereka duduk di depan? Atau karena mereka duduk di depan sehingga mereka jadi juara kelas?
Perkins, K. K., and Wieman, C. E. (2005) melakukan penelitian pengaruh posisi tempat duduk ini terhadap faktor absensi, peringkat kelas dan kepercayaan terhadap mata pelajaran fisika. Mereka melakukan penelitian pada kelas fisika bagi mahasiswa baru di Universitas Colorado. Mereka membagi posisi menjadi 4 tingkat mulai dari yang paling dekat hingga yang paling jauh. Mereka memperlakukan mahasiswa yang tadinya pada semester 1 duduk di depan, maka pada semester 2 mereka ditempatkan duduk di belakang. Hasil dari penelitian mereka, posisi tempat duduk mahasiswa baru mempengaruhi tingkat absensi, nilai pelajaran fisika dan juga kepercayaan mereka terhadap fisika. Posisi secara signifikan mempengaruhi nilai!
Harga dari Posisi
Sadarkah kita bahwa posisi ini sangat dihargai dalam kehidupan sebenarnya. Contoh nyata adalah prinsip dalam memilih property. Ada 3 prinsip yang harus diperhatikan dalam menilai harga sebuah property, pertama lokasi, kedua lokasi, ketiga lokasi. Ketiga prinsip yang sama dan diulang berkali-kali agar seseorang selalu ingat bahwa yang menentukan harga property tidak lain adalah lokasinya. Lokasi hoek jelas lebih mahal dari lokasi biasa dan lokasi tusuk sate senantiasa lebih murah harganya. Lokasi dalam property mengartikan sebuah akses, karena lokasi disebut strategis karena memiliki akses yang banyak dan luas.
Harga kamar di Burj al Khalifa di lantai teratas harganya lebih mahal dibanding harga kamar yang berlokasi di bawah. Harga apartemen yang berlokasi memandang keluar panorama harganya lebih mahal dari kamar yang pandangannya tertutup bangunan. Harga kamar kost-kostan yang menggunakan akses tangga lebih murah yang berlokasi diatas karena yang paling atas aksesnya susah dan melelahkan. Industri property sangat mengerti peranan posisi dalam penentuan harga.
Dalam kehidupan sehari-hari sadar atau tidak kita pun membayar pada layanan lokasi. Taukah kita bahwa sebenarnya harga tiket pesawat dan kereta berbeda-beda tergantung lokasi tempat duduknya. Bahwa kita sudah memaklumi adanya perbedaan harga tiket jika menonton konser musik, ada kelas VIP yang terdepan dan dijual dengan harga jauh mahal di kelas yang biasa. Bahwa di parkiran mall pusat perbelanjaan ada jasa parkir valet, yang dijual mereka sebenarnya bukan layanan keamanan, melainkan posisi parkir mobil. Bahwa ketika kita memesan penginapan ada harga yang berbeda berdasarkan posisi kamar dan juga fasilitas kamar yang ada.
Hal ringan lainnya, taukah kamu bahwa posisi produk yang ada di minimarket juga memiliki harga. Minimarket memiliki banyak produk dan setiap produk yang meletakkan produknya di minimarket ingin mendapatkan posisi atau lokasi strategis mungkin. Ini sering kali disebut dengan sebutan planogram dan salah dua faktornya adalah jangkauan mata dan jangkauan tangan. Bahwa beberapa perusahaan rela membayar lebih agar produk mereka ditempatkan persis didepan mata shopper daripada produk mereka diletakkan di posisi tinggi ataupun posisi kaki yang jarang dilihat dan susah dijangkau shopper. Bahwa bisnis posisi ini sangatlah bernilai.
Bayangkan kalau setiap posisi diberikan harga, kapitalisme jelas akan merajalela berasakan posisi. Kita harus mengapresiasi beberapa pihak yang belum memberikan harga berdasarkan posisi. Kursi bioskop yang memberikan harga sama untuk setiap tempat duduknya baik diatas atau dibawah. Tiket kereta MRT dan busway yang memberikan harga sama untuk penumpang duduk maupun berdiri. Harga listrik dan juga BBM yang merata baik kita tinggal di dalam kota, luar kota bahkan hingga pedalaman pegunungan. Ada kalanya posisi harus mengalah pada nilai-nilai lainnya.
—
“Lah cuk, lo kan kuliah 7 tahun berarti lo duduk di belakang juga kan?”
“Kagak gw sebenarnya sukanya duduk di depan, cuma karena badan gw gede gemuk, item lagi, gw ga tega sama yang dibelakang gw nanti mereka ga terhalang pandangannya jadilah gw duduk di belakang, dan terpaksa gw kuliah lama dikit”
“Lesan aja lo cuk”