Bisnis tidak terlepas dari barang dan jasa yang diperjual belikan. Pada setiap proses jual beli barang atau jasa ada peran manusia baik itu sebagai perencana atau operator untuk menjalankan pelayanan transaksi dari penjual ke pembeli. Peran manusia ini begitu vital adanya karena bersinggungan langsung dengan pembeli. Lantas bagaimana cara merekrut orang yang tepat?
Jika kita melihat berbagai lowongan pekerjaan, sudah menjadi semacam paduan umum kita akan menemukan persyaratan dan kemampuan yang diharapkan. Teori itu benar adanya disebabkan karena panduan utama bagian Sumber Daya Manusia adalah right man on the right place on the right time, mendapatkan orang yang tepat pada tempat yang tepat dan di waktu yang tepat. Orang yang tepat di tempat yang tepat dikaitkan dengan persyaratan kemampuan yang diharapkan.
right man on the right place on the right time,
mendapatkan orang yang tepat pada tempat yang tepat dan di waktu yang tepat.
Jim Collins dalam bukunya Good to Great memiliki perspektif yang lebih terkait mencari orang. Benar bahwa right man on the right place on the right time harus diterapkan, tapi dari sekian banyak manusia, bagaimana menemukan yang paling cocok bagi kita? Bagaimana mendapatkan karyawan yang bisa memiliki visi yang sama untuk memajukan perusahaan? Bukan yang mementingkan Teng-Go, masuk jam 8 bersiap pulang sebelum jam pulang dan gaji harus tepat waktu.
Tidak ada yang salah dengan memiliki karyawan yang Teng Go, karena karyawan juga memiliki kehidupan diluar pekerjaannya. Namun yang lebih penting adalah bagaimana memiliki visi yang sama dengan karyawan. Visi yang sama artinya memiliki tujuan yang sama. Hal ini karena situasi ekternal perusahaan selalu berganti dengan cepat. Hari ini mungkin masih terobosan baru kendaraan tenaga listrik, namun bagaimana nanti ada tenaga hidrogen, tenaga air, tenaga surya dan sebagainya. Bagaimana menghadapi perubahan yang cepat di lingkungan eksternal kita? Bagaimana mendapatkan karyawan yang tepat?
Pertanyaan Who then What menjadi relevan untuk menjawab pertanyaan ini. Para perekrut tidak seharusnya menekankan pertanyaan kemampuan atau pekerjaan yang harus dikerjakan, karena pekerjaan itu akan terus merkembang seiring dengan perkembangan eksternal dan internal perusahaan. Sehingga pertama yang menjadi prioritas adalah siapa orang yang akan kita rekrut?
Pertanyaan Who then What menjadi relevan untuk mendapatkan karyawan yang dinamis yang mampu menghadapi lika liku dinamika eksternal yang terus berubah cepat
Pernahkah Anda bertanya, kenapa kalau ada koneksi orang dalam kita bisa lebih mudah untuk diterima bekerja? Sisi gelap dari orang dalam adalah ada kemungkinan KKN dan juga bisa jadi kita tidak mendapatkan orang yang terbaik. Sebaliknya, sisi terang dari orang dalam adalah kita jelas tau karakter orang tersebut, dan jika memang dari koneksi orang yang baik maka dipastikan kandidat adalah orang yang tidak jauh karakter atau perangainya dari koneksi tersebut.
Ibarat kita adalah sebuah klub bola besar, bagaimana cara memilih pemain untuk dimasukkan dan bagaimana cara mengeluarkan pemain yang tidak dibutuhkan? Sebagai seorang pemain, kita tidak bisa mengatur atau mengontrol jalannya pertandingan dan strategi bermain, yang merencanakan strategi adalah manajer sepak bola dan pelatih. Seorang pemain bola tidak bisa memaksakan gaya bermainnya terhadap taktik strategi bermain tim, seorang pemain haruslah mengikuti ritme taktik bermain yang ditentukan. Jika Anda adalah seorang pemain sayap memiliki kemampuan lari cepat dan suka melakukan operan lambung dari sisi jauh, Anda tidak akan dibutuhkan pelatih jika pelatih ingin bermain bola pendek menyerang melalui tengah. Sehingga satu-satunya cara Anda bermain adalah mengikuti perubahan pelatih, jika pelatih berganti maka ikutilah gaya baru pelatih baru. Pemain sayap yang hebat adalah yang unggul dengan beragam strategi yang ada.
Itu adalah contoh di sepakbola, hal serupa juga sama dengan perusahaan. Mungkin sekarang kita membutuhkan seorang sekretaris yang membantu mengelola jadwal, namun bagaimana jika peran sekretaris nantinya tergantikan dengan aplikasi di sebuah smartphone. Sekretaris tersebut akan kehilangan posisinya, dan jika dia tidak bisa meningkatkan kualitas dirinya atau berubah menyesuaikan keadaan maka berakhirlah karirnya.
Ketika Anda mencari pasangan hidup, kriteria apa yang Anda gunakan? Cantik? Lulusan S1? atau Anda pakai Who then What? karena pasangan hidup akan bersama Anda selamanya menghadapi masa depan yang tak menentu.