Personal Data Privacy

April 2018 menjadi momen bersejarah bagi sosial media terbesar Facebook. Disebutkan dalam banyak pemberitaan, lebih dari 87 juta data pribadi pengguna facebook bocor atau dapat diakses oleh Cambridge Analytica. Cambridge Analytica adalah lembaga yang berpusat di London. Dalam Kariernya Cambridge Analytica memiliki peran penting dalam pemenangan presiden Trump di Amerika. Cara efektif yang digunakan adalah dengan memanfaatkan data facebook yang mereka miliki untuk mengiklankan Trump pada para pengguna facebook.

Di Indonesia, diperkirakan data facebook pengguna di Indonesia juga sempat bocor. Facebook Indonesia sempat diminta untuk menghadap DPR untuk dimintai keterangan terkait data pengguna Facebook yang bocor. Namun kemudian Facebook Indonesia tetap menunggu keterangan pers langsung dari Mark Zuckerberg selaku pemilik facebook menyatakan pada dunia terkait bocornya data pengguna ini.

Respon masyarakat terkait bocornya data facebook ini mungkin dapat digambarkan dari langsung anjloknya harga saham facebook. Facebook yang biasanya berkisar di angka 180 dolar per lembarnya, semenjak keluarnya pemberitaan data bocor langsung turun di angka 150 atau turun sekitar 15%. Selama April sedikit ada pembaikan yang mulai berusaha kembali ke nilai normalnya namun kemudian hingga akhir April ini harga saham facebook tetap tidak bisa bangkit dan tetap di angka 150an stabil turun 15% dari angka biasanya 180. Ini artinya tingkat kepercayaan masyarakat atas facebook turun 15%.

Menurut saya pribadi sebagai orang yang hanya menggunakan sosial media facebook (saya ga pakek twitter, instagram, path dll), penurunan 15% adalah penurunan yang amat kecil sekali. Sosial media bagi saya haruslah bersifat rahasia seperti layaknya Bank. Ini adalah bisnis penyimpanan kepercayaan. Kalau di bank kita percaya kita bisa menitipkan uang ke mereka dan tidak hilang. Di sosial media harusnya kita bisa mempercayakan data rahasia kita di dunia nyata. Karena seringkali dunia maya khususnya sosial media adalah ajang pamer dan banyak perbedaan dari dunia nyata, setiap orang memiliki topengnya di dunia maya. Di dunia maya suka upload foto cantik putih mulus bersihnya setelah diedit, upload foto makanan dan gaya hidup mewah, foto keliling dunia, dan banyak lainnya. Seakan sebuah sosial media adalah pelarian terbaik dari kerasnya dunia nyata.

Kembali lagi saya menilai penurunan 15% saham facebook adalah angka yang terlalu kecil, mungkin karena facebook dinilai memiliki banyak portofolio seperti instagram yang tetap menjaga nilainya sehingga tetap bertahan. Tapi bersyukur saya karena masyarakat dunia banyak yang melakukan unjuk rasa atau protes terhadap facebook dan cukup sensitif dengan aksi yang akan dilakukan Mark Zuck kedepannya. Tapi malang, di Indonesia isu ini sepertinya tenggelam dengan isu politik dan isu remeh temeh lainnya. Data pribadi yang bocor ke pihak lain seakan tidak dihiraukan masyarakat Indonesia. Ada apa dengan masyarakat kita? Apakah di Indonesia setiap orang apa adanya di dunia maya, saya rasa tidak. Lalu kenapa?

Secret Recipe

Semenjak dahulu hingga sekarang, perusahaan seperti Coca-cola, McDonald, KFC terus menjaga menu rahasia produknya. Mereka meng klaim bahwa coca-cola, McD dan KFC yang dikonsumsi sekarang sama rasanya dengan produk yang dikonsumsi sejak mereka berdiri. Resep rahasia terus mereka jaga dengan ketat sehingga tidak ada orang yang tau karena sekali orang tau maka itu berarti hancurnya bisnis mereka. Begitulah makna sebenarnya dari resep rahasia yang menjadi jantung perusahaan-perusahaan tersebut.

Tapi rasanya orang Indonesia belum bisa berpikiran layaknya perusahaan Coca-cola terkait pentingnya data rahasia. Mungkinkah orang Indonesia tidak memiliki rahasia yang patut mereka sembunyikan dari sekitarnya. Mungkinkah orang Indonesia sudah sangat terbuka dengan semua orang terkait kehidupannya. Sehingga bocornya data rahasia bukanlah perkara besar. Atau bisa jadi orang Indonesia termasuk orang yang lihai. Mungkin saja data rahasia yang dituliskan di facebook sebenarnya data fiktif? Jadi bocorpun tidak masalah.

Memiliki rahasia adalah sesuatu yang wajar. Tidak membagikan seluruhnya informasi diri kita adalah hal yang benar. Sebuah keluarga tidak akan berbagi seluruh informasi dirinya ke dunia luar. Kita sebagai manusia pun mengenakan pakaian karena kita tidak mau orang lain melihat apa yang seharusnya orang lain lihat. Kita semua memiliki aurot, memiliki rahasia yang tidak semua orang harus tau. Kebocoran data facebook haruslah kesalahan yang fatal bagi kepercayaan para penggunanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *