So this is a summary of my 2017.
China Silk Road
Cina. Sudah dikenal dengan barang kualitas rendah, harga murah. Cina adalah negara komunis, yang ada di pikiran orang cina adalah uang, uang dan uang. Bayar tenaga murah dan peras habis. Tetapi jalan hidup saya menggariskan saya untuk bekerja di perusahaan consumer good nomor satu di daratan Cina. Semua berbeda dengan apa yang dibayangkan. Mereka maju di beberapa aspek seperti teknologi. Lupakan idaman bekerja di Astra, Unilever, Nestle dan perusahaan Top lainnya. Cina sudah membuka dirinya ke dunia luar setelah lama menutup diri. Ekonomi dalam negeri mereka sangat kuat untuk menopang kemandirian ekonomi. Kini, mereka melanjutkan budaya para leluhur, berdagang di jalur sutra. Cina mulai membuka jalur sutra lautnya ke pasar Internasional. Dan langkah saya diawali dengan membuat nama Cina. Nama cina saya adalah adi, haha.
Connecting the Dots
Tahun 2017 ini kualami sesuatu yang disebut connecting the dots. Seperti Steve Jobs ketika masih kecil ia rajin belajar mengenai tipografi tulisan, dia hanya belajar tipografi karena suka tanpa tau kedepannya akan berguna atau tidak. Namun kemudian ilmu tipografinya menjadi fundamental merk Apple disenangi oleh masyarakat. Selain Steve Jobs, ada Bill Gates dan para miliader serta orang-orang yang kini jadi panutan zaman. Keseriusan mereka di masa lalu membuahkan hasil di masa depan tanpa terkira. Bagiku, tahun ini teman lama tanpa disangka akan sangat menolong di saat kita terbelit kesulitan. Kontak seorang kawan baik di masa lalu, yang kemudian kami hilang komunikasi, seketika menjadi penyelamat disaat kesulitan ada. Kupelajari betapa berharganya jaringan pertemanan.
Love is About Giving, Caring and Sincere
Cinta itu mengenai memberi, peduli dan ikhlas. Ah… betapa indahnya cinta, membuat kita bersemangat setiap harinya. Membuat diri menjadi produktif karena ada tujuan yang ingin dicapai bersama. Memberi disaat yang dicintai butuh ataupun tidak butuh. Mencoba peduli dan memahami dia yang kita cintai. Menerima semua kelebihan dan kekurangannya. Ingin selalu bersama dan melihatnya bahagia. Kebahagiannya adalah kebahagiaanku. Tapi ketika cinta itu pergi. Memilih untuk pergi dariku. Apakah layak jika ku marah? Apakah denganku adalah terbaik baginya? Apakah aku bukan terbaik baginya. Cintaku adalah kebahagiaanmu, dan cintaku tulus untuk kebahagiaanmu. Jika kepergianku adalah kebaikanmu aku harus rela, ikhlas untuk pergi. Karena cinta sebenarnya bukanlah memiliki, tapi memberikan yang terbaik bagi yang dicintai. Kudoakan selalu untuk kebaikan dan kebahagiaanmu.
Life Plan & God know What’s the best for you
Di tahun ini, kuberhasil membuat sebuah life mapping. Detail life mapping mau jadi apa diri ini di masa mendatang. Bagaimana dan melalui cara menggapai cita tersebut. Tahapan-tahapan apa saja yang harus dilallui untuk mencapai cita tersebut. Apa yang harus diperbaiki diri ke sana. Apa yang harus kubuat ke lingkungan untuk mencapai kesana. Berapa kebutuhan ekonomi untuk menuju kesana. Life plan yang kubuat detil. Memang agak terlambat di umur segini, tapi terlambat lebih baik daripada tidak buat sama sekali. Namun, seketika sebuah kejadian meluluhlantakkan semangat rencana hidup itu. Tujuan yang dikejar memilih pergi. Tapi Tuhan berkehendak lain. Di dalam kesusahan ada kemudahan dan di dalam kemudahan ada kesulitan. Tuhan memanggil diriku menemuiNya. Mengajak diri ini untuk pergi ke rumahNya. Untuk menyempurnakan rukun Islam sebagai seorang muslim. Doakan aku hidup dan sehat 15 tahun lagi untuk pergi haji. Amin.