KOKONA : Minuman Kelapa Kita Semua

Pernah dengar mimpi zaman milenial? Sebenarnya tidak jauh berbeda dari mimpi era sebelumnya yang berbunyi “muda kaya raya, mati masuk sorga”. Milenial sekarang bermimpi punya rumah, punya mobil, dan bisa plesir ke luar negri sambil pamer di medsos. Sayangnya, benar teori Napoleon Hill bahwa hanya dibawah 2% penduduk dunia yang mampu bermimpi dan mewujudkan mimpinya. Sisanya hanya terhanyut dalam mimpi dan tak bisa mewujudkannya, melihat sukses orang lain yang berujung iri.

Yes, milenial zaman now terlalu banyak bermimpi. Mereka ingin jalan pintas perwujudan mimpi. Ibaratnya piramid Abraham Maslow, milenial sekarang ingin segera pada lapisan atas yaitu aktualisasi diri. Mereka mengabaikan proses pencapaian aktualisasi diri itu sendiri yang berawal dari kebutuhan dasar, keamanan dan lain sebagainya yang menjadi penyangga utama lapisan atas piramid maslow. Alhasil milenial bekerja, punya uang untuk kebutuhan konsumtif dibanding menabung atau investasi jangka panjang.

Arahkan keuangan kita untuk pencapaian mimpi. Disiplin dalam mengatur keuangan. Jika mimpi memiliki rumah atau mobil, maka kelola uang dimulai dari mengumpulkan DP dan perencanaan untuk pelunasan kredit rumah. Jika memilih untuk konsumtif seperti jalan-jalan ke luar negri, maka mulai dengan menabung dan mencari info ke luar negri. Syukur-syukur bisa tau info tiket murah dan lain sebagainya, apalagi kalo ada program travel mengajak 10 teman gratis 1 orang. Jika mimpi membangun usaha, memulai dengan business plan yang mantap.

KOKONA : Minuman Kelapa Kita Semua

Kenapa sebotol air minum bisa dijual dengan harga diatas dua ribu rupiah? Dan kenapa barang itu bisa sangat laku. Bahkan di luar negri, dimana setiap orang bisa meminum air kran, air minum dalam kemasan tetaplah sangat laku. Jawaban singkatnya adalah persepsi. Persepsi membuat kita takut memasak air untuk diminum dan lebih memilih air minum dalam galon kemasan karena dinilai lebih baik untuk tubuh.

Selain faktor persepsi ada faktor lainnya yaitu harga. Air aqua 2 ribuan sangat laku karena persepsi harga murah. Konsumen tidak akan banyak berpikir untuk produk recehan dibawah dua ribuan. Konsumen tidak ambil pusing untuk beli permen, snack 500an, wafer seribuan, es krim dua ribuan, dan aqua dua ribuan. Yes, ketika dijual dalam angka kecil konsumen tidak ambil pusing ketika membeli, beda halnya jika snack 500an harus dibeli dalam 20 biji seharga 10ribuan, umumnya konsumen langsung berpikir ulang.

Maka dengan ini, saya menawarkan sebuah ide bisnis kelapa muda dalam kemasan. Untuk informasi dan kerjasama hubungi saya Munadi 😀

Lah kenapa tiba-tiba ngomongin jualan bisnis kelapa? Apa gunanya dari awal baca mimpi milenial dan aqua 2 ribuan? Penulisnya sampis. Jadi begini, kokona akan menyasar konsumen middle low yang membeli kelapa tanpa pikir panjang. Dan tentunya tidak akan presentasi panjang lewat tulisan, karena bisnis tak usah terlalu banyak dipikirkan, karena pasti gagal. Tapi lakukan saja sedikit demi sedikit hingga tau arah kedepannya. *wink

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *