Asal Mula Sebuah Nama

dokumentasi pribadi

Foto diatas adalah seorang anak bernama Aice Susita Salsabila. Aice Susita Salsabila adalah anak dari Bapak Mohamad Yusuf asal Situbondo. Bapak Mohamad Yusuf merupakan seorang pedagang warung kelontong, dia terinspirasi memberikan nama anaknya dari eskrim yang dijualnya ber merk Aice. Karena jualannya laku maka ia memberikan salah satu kata dalam anaknya, Aice.

Tidak Cuma Aice, ada beberapa nama bayi yang dinamakan dari merk merk yang ada sekarang, sempat beberapa waktu lalu viral seorang anak dinamai “Pajero Sport” karena seorang bapak begitu terpesona dengan mobil keluaran Mitsubishi tersebut. Ada juga seorang ibu yang melahirkan ketiga anak kembar dan memberikan nama anaknya “Avanza” karena sang ibu melahirkan diatas mobil avanza. Seorang anak diberi nama “Google” karena orang tuanya bangga bekerja di google.

Sebenarnya pemberian nama aneh dan unik memang sudah terjadi sebelumnya, seperti orang tua pada zaman sebelum tahun 2000 biasa memberi nama anaknya mengikuti nama pemain bola terkenal pada zamannya. Nama Del Piero, nama Inzaghi, Beckham dan juga beberapa pemain terkenal lainnya. Mereka memberikan nama pada anaknya selain karena terinspirasi tapi tentu nama juga mengandung doa, maka orang tua juga berharap anak tersebut kelak menjadi pemain bola terkenal seperti nama yang disandangnya. Seorang diberi nama Habibie terinspirasi semoga anaknya kelak bisa menjadi seperti alm. Habibie seorang presiden juga bapak teknologi pembuat pesawat terbang. Pemberian nama anak dari nama orang terkenal sudah biasa, tapi kini nama anak diberi dengan merk produk? apa harapan orang tua dan bagaimana nasib anak menyandang nama tersebut?

Awal Mula Nama Sebuah Brand

Darimanakah asal mula nama-nama brand besar tercipta? Dan apa dibalik pemberian nama tersebut?

Beberapa brand besar ternyata lahir dari kombinasi nama penciptanya. Brand IKEA terbuat dari inisial pendirinya Ingvar Kamprad’s yang lahir di desa Elmtaryd Agunnaryd. Merk burger Wendy’s terlahir dari nama anak dari pendirinya Dave Thomas yang mempunyai anak perempuan dengan panggilan Wendy. Merk Adidas tercipta dari nama pendirinya Adolf Dassler yang dulu punya nama panggilan bernama “Adi” dan dia tambahkan Das dari 3 huruf nama Dassler. Johnson & Johnson tercipta dari para pendirinya yang bernama Johnson.

Beberapa brand tercipta dari sebuah harapan image yang tercipta dari sebuah brand. Amazon tercipta dengan harapan orang yang membacanya terbayang luasnya sungai amazon agar bisnis mereka dianggap sangat luas. Samsung artinya tiga bintang dari Bahasa korea. Facebook yang artinya diharapkan orang dengan mudah saling bertemu satu sama lain. Tokopedia agar tercipta sebuah image ensiklopedia toko.

Sebuah nama brand umumnya diambil dari nama para pendirinya atau image yang ingin dibangun dari brand tersebut. Tapi masih ada juga nama yang terbentuk secara kebetulan. Apple misalnya, taukah kita nama Apple terbentuk hanya karena Steve Jobs selaku pendirinya suka dengan buah apel. Atau nama google sebenarnya tercipta dari para pendirinya yang awalnya mereka ingin memberi nama Googol yang mempunyai makna digit 1 yang diikuti 100 angka 0 (kosong), tapi ketika mengecek di daftar web tak sengaja mereka menulis typo google dan suka dengan nama tersebut, jadilah nama google. Sangat kebetulan dan seakan sesuka hati memberikan nama.

Lalu mana yang paling baik dalam memberikan sebuah nama? Apakah nama mempengaruhi tingkat kesuksesan sebuah perusahaan? Saat ini belum ada yang dapat mengatakan bahwa nama mempengaruhi kesuksesan sebuah perusahaan. Tidak semata kita punya nama toko bernama Makmur Selamanya, kita akan selalu makmur. Keberhasilan bisnis tetap bergantung pada banyak hal. Hanya saja pemberian nama dengan harapan dan keunikan jelas akan membantu marketing sebuah merk dibandingkan pemberian nama dari nama pendiri atau nama tidak sengaja. Misal jika ada tiga toko emas, Toko Emas Murni, Toko Emas Budi, Toko Emas Jeruk. Jika ada seorang konsumen buta harus memilih diantara ketiga toko tersebut jelas dia akan lebih percaya pada Toko Emas Murni karena namanya.

Lalu bagaimana nasib para bayi-bayi yang dinamakan dengan nama merk? Akankah nasib bayi “Pajero Sport” akan menjadi perancang mobil kelak atau jadi seorang yang tangguh sesuai image mobil Pajero? Akankah nama bayi “google” akan menjadikan bayi tersebut kelak kerja di google atau menjadi orang super pintar yang bisa menjawab semua pertanyaan. Akankah bayi yang dinamakan ”Aice” kelak menjadi orang berkepala dingin atau identik dengan eskrim harga murah. Sama halnya pemberian nama dan tingkat kesuksesan perusahaan, tidak akan berpengaruh langsung. Tapi nama yang ditanamkan akan menjadi image terpasang selamanya. Jika seseorang dinamakan Del Piero, selamanya dia pasti akan ditanya apakah kamu jago main bola? Jika dinamakan “Google” selamanya ia akan sering dicengin sebagai kamus segalanya.

Nama yang terbaik adalah nama yang diberikan dengan harapan sebuah doa atau image yang ingin digambarkan. Jangan sekali-kali kita memberikan nama buruk seperti Darth Vader ataupun Joker apalagi Malin Kundang. Dijamin nama itu hanya cocok untuk sebuah klub kejahatan. Jangan juga kasih nama lucu-lucuan, kasih nama Spongebob, mungkin selagi kecil dia disukai sama teman-teman sekolah tapi ketika sudah dewasa mungkin sang anak akan menghapus nama itu. Fungsi utama nama adalah sebuah pembeda, fungsi lainnya adalah sebuah doa dan harapan yang baik di dalamnya.

*Tulisan ini terinspirasi dari Factory Tour Invitation AICE di Mojokerto. Thanks.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *